Saturday, May 29, 2010

Mundur Bersama Purnama

Purnama benderang malam ini
Namun tetap tak mampu terangi relung hati




Sepi






Tapi kurasa lebih baik begini
Tak ada kecewa
Tak ada tawa
Adil bagiku

Kali ini aku memilih untuk tidak gila
Aku lelah
Dan memang aku yang salah
Tak seharusnya aku menaruh harap
Terima kasih atas bayangannya

Aku mundur saja
Bersama purnama

Sunday, January 31, 2010

Jingga di Kala Senja

Kuselesaikan hari-hariku
Bersiap mengayunkan kaki tuk kembali pulang

Sejenak

Lembayung sore itu begitu mempesona
Memperlambat langkah-langkahku
Hingga ku terdiam membisu
Mendamaikan hati yang gelisah
Menyegarkan jiwa yang lelah

Ahh
Andai kau ada di sana
Bersama kita nikmati senja

Dalam hati,ku berterima kasih
Masih bisa menikmati keindahanNya
Dalam hati,ku mengucap syukur
Diberikan kesempatan untuk mengenal kamu
Dalam hati,ku mengucap doa
Agar kamu selalu bahagia
Dalam hati,ku masih menyimpan tanya
Apakah aku tercipta untuknya

Senja Jingga
Sampaikan keindahanmu untuknya
Jika matanya memandangmu
Lukiskan, betapa aku sayang padanya

Sunday, January 17, 2010

Mana Kupu Kupu Itu?

Mana kupu-kupu itu?
Kupu-kupu yang kau janjikan padaku
Katamu kau akan berubah
Katamu kau tak akan lagi berulah
Katamu kau tak akan mengulanginya lagi

Mana??
Ke mana semua itu?
Setahun telah berlalu
Dan kau masih tetap saja di situ
Tak berani melangkah
Tak berani berubah

Kau nikmati sekali dunia kepompong
Hingga suatu saat nanti,
hati ini telah menjadi kosong

Kapan kau mau hentikan semua ini?
Sudah! Tak usah lagi kau berjanji
Tiap kali kau berucap hal yang sama
Aku muak dengan janjimu
Cukup kau lakukan
Dan biar aku yang merasakan

Tolonglah berubah
Bagaimanapun juga aku bagian yang tak terpisahkan
Aku satu denganmu
Aku ini ragamu
Aku ini jiwamu
Aku ini hatimu
Bawalah aku keluar dari belenggu hitammu

Tuesday, December 8, 2009

Hampa, Pilu Pengecap Bahagia

Tuhan ijinkan aku tuk,
Menjadi cahaya saat gelap menghalangi jalannya
Menjadi karang saat ombak menerpa hidupnya
Menjadi air di saat kering jiwanya
Menjadi pelangi saat mendung hatinya
Menjadi kicau burung saat sepi merundung dirinya

Tuhan,
Jikalau aku bukan untuknya
Bantu aku tuk berlapang dada
Bantu aku tuk siap menerima
Tersenyum walau pedih
Asalkan ia bahagia

Bolehkah aku menyayanginya?
Bolehkah aku mencintainya?
Bolehkah aku berharap yang sama?

Aku...
Pilu...
Senang...
Sedih...
Nyaman...
Putus asa...
Bahagia...

Aku cukup bersyukur
Masih mempunyai rasa
Dalam hati ini

Masih kuatkah aku
Menanggung beban hati ini
Cukup beranikah aku
Mengorbankan hati ini

Sejak hari itu
Mata itu selalu sayu
Dan aku belum mampu mengubahnya
Senyuman itu cepat sirna
Gelak lepas itu belum pernah terdengar lagi
Semangatnya tak berkobar berani seperti dulu
Dan aku
Aku belum mampu mengembalikan semua itu
Aku tak mampu gantikan hatinya

Entah bagaimana akhir kisah ini
Biarkan aku menjalani pilihanku
Biarkan ia menjalani pilihannya
Dan waktu akan menuliskan semua

Thursday, November 26, 2009

Maaf

Seketika semua menjadi kelam
Dalam sunyinya keheningan malam
Terhenyak, sedih dan membisu
Diiringi rintik hujan berharu biru

Seketika semua menjadi dingin
Dan tak ada lagi ingin
Pecah! Hancur lebur!
Patah! Mati dan terkubur!

Terisak, beku dan sendu
Diselubungi bayang-bayang semu
Hanya lelehan air mata
Sisa-sisa penyesalan yang ada

Terlambat
Separuh jiwa pergi
Terlambat
Separuh jiwa berlari
Meninggalkan sendiri bersama sepi

Tuhan
Jika boleh satu permintaan
Kembalikan semua itu
Seperti dulu

Maaf

Sunday, November 22, 2009

Am I Selfish,

When I want to take my time alone ?
When I want to take my time, only with the thing that I pretend it's important ?
When I want to take my time, only with my closest friends ?

Am I selfish,
When I choose something that I prefer ?
Then I do that thing and refuse the others

Am I wrong,
If I have my own standard to choose my own priority?

I just want to take a rest but there is will be something that keeps bothering me
What should I choose ?
Could I take a rest without making any single people feels bad to me ?

Saturday, November 14, 2009

Kepada Jangkrik Dan Rembulan

Kepada Jangkrik dan Rembulan
Taukah kalian apa yang sedang kurasakan?
Yang membuatku resah untuk menutup mata
Namun melelapkan aku dalam mimpi indahnya
Yang membuat lidahku kelu
Namun memampukanku menguraikan sajak-sajak itu

Kepada Ayam dan Matahari
Taukah kalian apa yang sedang terjadi?
Yang membuatku kecewa, terbangun dan tersadar itu semua hanyalah mimpi
Namun menyemangati hariku dengan senyum semunya di pagi hari